Menjaga Shalat Agar Tetap Khusyu’
Segala puji bagi Allah yang membangunkan hati yang lalai dengan nasehat dan peringatan,
yang telah memerintahkan nabi -Nya untuk menyeru manusia dengan hikmah dan nasehat yang
baik serta ilmu, Dia berfirman di dalam Al-Qur’an:
yang telah memerintahkan nabi -Nya untuk menyeru manusia dengan hikmah dan nasehat yang
baik serta ilmu, Dia berfirman di dalam Al-Qur’an:
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman. (QS. Al-D ariyat .
Maka keimanan mereka bertambah dengan adanya petunjuk dan peringatan.
Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala curahan karunia-Nya yang berlimpah dan
pemberian-Nya yang besar, Yang telah mewajibkan kepada para hamba -Nya shalat lima waktu
karena hikmah yang besar dan menjadikannya sebagai penghubung antara seorang hamba dengan
diri -Nya, maka dengan shalat, akal dan hatinya menjadi terang lagi bersih.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah,
Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dalam ketuhanan -Nya dan pengaturan alam ini, dan
aku bersaksi bahwa Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba dan utusan Allah
Subhanahu wata’alla sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan yang telah
menunjukkan manusia jalan kebaikan dan memperingatkan manusia dengan sungguh-sungguh
terahadap jalan-jalan yang terlarang guna mewujudkan perintah Allah dalam firman -Nya:
orang-orang yang beriman. (QS. Al-D ariyat .
Maka keimanan mereka bertambah dengan adanya petunjuk dan peringatan.
Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala curahan karunia-Nya yang berlimpah dan
pemberian-Nya yang besar, Yang telah mewajibkan kepada para hamba -Nya shalat lima waktu
karena hikmah yang besar dan menjadikannya sebagai penghubung antara seorang hamba dengan
diri -Nya, maka dengan shalat, akal dan hatinya menjadi terang lagi bersih.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah,
Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dalam ketuhanan -Nya dan pengaturan alam ini, dan
aku bersaksi bahwa Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba dan utusan Allah
Subhanahu wata’alla sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan yang telah
menunjukkan manusia jalan kebaikan dan memperingatkan manusia dengan sungguh-sungguh
terahadap jalan-jalan yang terlarang guna mewujudkan perintah Allah dalam firman -Nya:
“…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau
ditimpa a ab yang pedih. (QS. Al-(ur )*
Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam yang berlimpah kepada hamba dan Rasul -Mu
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dan kepada keluarganya, para shahabatnya serta para
pengikut beliau yang berjalan di atas sunnahnya.
Amma Ba’du: Wahai sekalian manusia takutlah kepada Allah Subhanahu wata’alla dan
jagalah semua shalat dan shalat yang pertengahan dan berdirilah karena Allah Subhanahu
ditimpa a ab yang pedih. (QS. Al-(ur )*
Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam yang berlimpah kepada hamba dan Rasul -Mu
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dan kepada keluarganya, para shahabatnya serta para
pengikut beliau yang berjalan di atas sunnahnya.
Amma Ba’du: Wahai sekalian manusia takutlah kepada Allah Subhanahu wata’alla dan
jagalah semua shalat dan shalat yang pertengahan dan berdirilah karena Allah Subhanahu
wata’alla dalam rangka beribadah kepada -Nya. Tunaikanlah selalu shalat jum’at dan berjama’ah,
sesungguhnya shalat adalah rukun Islam yang paling besar, dia adalah tiang agama, di atasnya
pondasi agama ini dibangun dan ditegakkan. Maka barangsiapa yang menunaikannya maka dia
telah menegakkan agama dan barangsiapa yang menyia-nyiakannya maka dia telah
menghancurkan agama ini. Menjaga shalat terwujud dengan menunaikan shalat secara sempurna
baik rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan perkara-perkara yang wajib di dalam shalat dan
kesempurnaan shalat terwujud dengan menjalankan segala perkara yang sunnah-sunnah.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan shalat kepada Nabi kalian tanpa
perantara, diwajibkan di atas langit, dan pada mulanya diwajibkan lima puluh kali shalat, sehingga
dikurangi menjadi lima kali shalat dalam pengerjaannya, namun lima puluh dalam timbangan dan
balasan pahala.
Tidakkah hal ini sebagai bukti yang nyata yang menejelaskan tentang keutamaan dan
perhatian Islam terhadapnya?. Shalat adalah penghubung antara seorang hamba dengan
Tuhannya, dia berdiri tegak di hadapan Tuhannya dengan penuh pengagungan dan
penghormatan, sambil membaca ayat-ayat Allah Subhanahu wata’alla, bertasbih mengagungkan -
Nya dan memohon kepada Allah Subhanahu wata’alla tentang kebutuhannya baik dalam urusan
agama atau dunia.
Maka seharusnya bagi orang yang berhubungan dengan Tuhannya, mereka lupakan
sejenak segala sesuatu kecuali Allah Subhanahu wata’alla, dan pada saat suasana seperti inilah
hendaklah seseorang tunduk khusyu’ dalam ibadah, tenang dan nyaman, karena suasana jiwa
seperti inilah yang menyebabkan shalat sebagai penghibur bagi orang-orang yang mengenal
Tuhannya sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Dijadikan kesenanganku
pada shalat”. HR. Ahmad dan Al-(asa’i. Shalat pun menjadi penghibur, dan inilah maksud firman
Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an:
sesungguhnya shalat adalah rukun Islam yang paling besar, dia adalah tiang agama, di atasnya
pondasi agama ini dibangun dan ditegakkan. Maka barangsiapa yang menunaikannya maka dia
telah menegakkan agama dan barangsiapa yang menyia-nyiakannya maka dia telah
menghancurkan agama ini. Menjaga shalat terwujud dengan menunaikan shalat secara sempurna
baik rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan perkara-perkara yang wajib di dalam shalat dan
kesempurnaan shalat terwujud dengan menjalankan segala perkara yang sunnah-sunnah.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan shalat kepada Nabi kalian tanpa
perantara, diwajibkan di atas langit, dan pada mulanya diwajibkan lima puluh kali shalat, sehingga
dikurangi menjadi lima kali shalat dalam pengerjaannya, namun lima puluh dalam timbangan dan
balasan pahala.
Tidakkah hal ini sebagai bukti yang nyata yang menejelaskan tentang keutamaan dan
perhatian Islam terhadapnya?. Shalat adalah penghubung antara seorang hamba dengan
Tuhannya, dia berdiri tegak di hadapan Tuhannya dengan penuh pengagungan dan
penghormatan, sambil membaca ayat-ayat Allah Subhanahu wata’alla, bertasbih mengagungkan -
Nya dan memohon kepada Allah Subhanahu wata’alla tentang kebutuhannya baik dalam urusan
agama atau dunia.
Maka seharusnya bagi orang yang berhubungan dengan Tuhannya, mereka lupakan
sejenak segala sesuatu kecuali Allah Subhanahu wata’alla, dan pada saat suasana seperti inilah
hendaklah seseorang tunduk khusyu’ dalam ibadah, tenang dan nyaman, karena suasana jiwa
seperti inilah yang menyebabkan shalat sebagai penghibur bagi orang-orang yang mengenal
Tuhannya sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Dijadikan kesenanganku
pada shalat”. HR. Ahmad dan Al-(asa’i. Shalat pun menjadi penghibur, dan inilah maksud firman
Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-qur’an dan dirikanlah
salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan keji dan mungkar”. (QS. Al-
Ankabut 1 .
Wahai kaum muslimin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata’alla! Banyak orang yang
shalat namun tidak mengetahui apakah manfaat shalat yang sebenarnya dan tidak pula
menghormatinya dengan semestinya, karena sebab itulah shalat menjadi berat bagi mereka dan
salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan keji dan mungkar”. (QS. Al-
Ankabut 1 .
Wahai kaum muslimin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata’alla! Banyak orang yang
shalat namun tidak mengetahui apakah manfaat shalat yang sebenarnya dan tidak pula
menghormatinya dengan semestinya, karena sebab itulah shalat menjadi berat bagi mereka dan
tidak menjadi penyejuk bagi mereka, tidak menjadi penenang bagi jiwa serta tidak menjadi cahaya
bagi hati yang gelap. Banyak orang yang mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa sama seperti
gagak yang mematuk makanan, tidak menyempurnakan tuma’ninah, orang yang seperti ini tidak
mendapatkan apapun dari shalatnya walaupun mereka mengerjakannya seribu kali, sebab khusyu
dan tuma’ninah dalam menjalankan shalat adalah termasuk rukun shalat. Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam pernah menegur seorang lelaki yang tidak menyempurnakan thuma’ninah dalam
shalatnya Kembalilah lalu ulangi shalatmu sebab engkau belum shalat. Maka diapun kembali
mengerjakan shalat beberapa kali dan pada setiap kali dia mengualangi shalatnya beliau
mengatakan Kembali ulangi shalatmu sebab engkau belum shalat”. Muttafaq alaihi. Sehingga
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkannya bagaiamana shalat yang khusyu dan
tuma’ninah yang sempurna. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga mengingatkan
seorang lelaki yang memainkan jenggotnya saat menjalankan shalat Seandainya hati orang ini
khusyu’ maka anggota badannyapun ikut khusyu’. Hadits dengan derajat lemah.
Oleh sebab itulah shalat sangat sulit dan berat bagi orang yang mengerjakan shalat seperti
ini sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah:
bagi hati yang gelap. Banyak orang yang mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa sama seperti
gagak yang mematuk makanan, tidak menyempurnakan tuma’ninah, orang yang seperti ini tidak
mendapatkan apapun dari shalatnya walaupun mereka mengerjakannya seribu kali, sebab khusyu
dan tuma’ninah dalam menjalankan shalat adalah termasuk rukun shalat. Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam pernah menegur seorang lelaki yang tidak menyempurnakan thuma’ninah dalam
shalatnya Kembalilah lalu ulangi shalatmu sebab engkau belum shalat. Maka diapun kembali
mengerjakan shalat beberapa kali dan pada setiap kali dia mengualangi shalatnya beliau
mengatakan Kembali ulangi shalatmu sebab engkau belum shalat”. Muttafaq alaihi. Sehingga
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkannya bagaiamana shalat yang khusyu dan
tuma’ninah yang sempurna. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga mengingatkan
seorang lelaki yang memainkan jenggotnya saat menjalankan shalat Seandainya hati orang ini
khusyu’ maka anggota badannyapun ikut khusyu’. Hadits dengan derajat lemah.
Oleh sebab itulah shalat sangat sulit dan berat bagi orang yang mengerjakan shalat seperti
ini sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah:
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk. (QS. Al-Baqarah 1 .
Wahai sekalian manusia!, tegakkan shalat kalian dan jagalah shalat tersebut, kerjakan
dengan penuh kekhusyu’an, janganlah memainkan anggota badan dan pakaian saat menajalankan
shalat, dan jangan pula meremehkan dan menyia-nyiakan shalat atau mengakhirkannya dari
waktunya. Sebab tidak ada orang yang meninggalkan shalat, atau meremehkanya atau menyianyiakannya
karena perkara-perkara dunia kecuali orang yang telah ditetapkan tercela dan
ditetapkan siksa yang pedih baginya. Orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang dimurkai
dan mati dalam keadaan tidak Islam.
Allah Subahanahu Wa Ta’ala telah memperingatkan kalian dari menyia-nyiakan shalat dan
meremehkannya. Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
khusyuk. (QS. Al-Baqarah 1 .
Wahai sekalian manusia!, tegakkan shalat kalian dan jagalah shalat tersebut, kerjakan
dengan penuh kekhusyu’an, janganlah memainkan anggota badan dan pakaian saat menajalankan
shalat, dan jangan pula meremehkan dan menyia-nyiakan shalat atau mengakhirkannya dari
waktunya. Sebab tidak ada orang yang meninggalkan shalat, atau meremehkanya atau menyianyiakannya
karena perkara-perkara dunia kecuali orang yang telah ditetapkan tercela dan
ditetapkan siksa yang pedih baginya. Orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang dimurkai
dan mati dalam keadaan tidak Islam.
Allah Subahanahu Wa Ta’ala telah memperingatkan kalian dari menyia-nyiakan shalat dan
meremehkannya. Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk yang menyia-nyiakan salat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. Maryam
5 .
Ali Radhiallahu anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Tidaklah seorang hamba meninggalkan shalat dan tidak pula mengerjakannya kecuali
akan ditulis pada wajahnya orang ini telah keluar dari rahmat Allah dan saya berlepas diri darinya”.
Wahai hamba Allah Subhanahu wata’alla bertaqwalah kepada -Nya dan berusahalah untuk
mengerjakan shalat dengan cara berjama’ah, dengannya Allah Subhanahu wata’alla akan
memberikan kepada kalian rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Jagalah shalat dan kerjakanlah dengan cara yang khusyu’, sebab Allah telah berfirman di
dalam kitab -Nya:
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. Maryam
5 .
Ali Radhiallahu anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Tidaklah seorang hamba meninggalkan shalat dan tidak pula mengerjakannya kecuali
akan ditulis pada wajahnya orang ini telah keluar dari rahmat Allah dan saya berlepas diri darinya”.
Wahai hamba Allah Subhanahu wata’alla bertaqwalah kepada -Nya dan berusahalah untuk
mengerjakan shalat dengan cara berjama’ah, dengannya Allah Subhanahu wata’alla akan
memberikan kepada kalian rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Jagalah shalat dan kerjakanlah dengan cara yang khusyu’, sebab Allah telah berfirman di
dalam kitab -Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu orang-orang yang khusyuk
dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan akat, dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanatamanat
(yang dipikulnya dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni yang akan mewarisi surga Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Mu’minun 8-88 .
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-
Qur’an yang mulia, dan Allah Subhanahu wata’alla memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian
dengan ayat-ayat -Nya Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku
katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin,
kepada Allah yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan bertaubatlah
kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan akat, dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanatamanat
(yang dipikulnya dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni yang akan mewarisi surga Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Mu’minun 8-88 .
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-
Qur’an yang mulia, dan Allah Subhanahu wata’alla memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian
dengan ayat-ayat -Nya Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku
katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin,
kepada Allah yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan bertaubatlah
kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Posting Komentar
Anda Melangkah dengan pasti, semoga sukses dan bahagia....