TREATMEN MASALAH MOTORIK PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR (1)
oleh Untung Sudrajat pada 29 Juni 2011 jam 5:57
Diterjemahkan oleh Untung S. Drazat
Dari Apendiks Buku The Hidden Handicapped
Karya Gordon Serfontein (1993),
Penerbit: A Paramaount Community Company, Australia, pp: 157-181)
Anak yang memiliki masalah koordinasi gross motorik biasanya terlihat clumsy (kikuk) canggung, dan kaku. Ia kurang terlatih dalam aktivitas olah raga, dan biasanya lebih betah duduk di bangku kelasnya. Masalah ini biasanya akan berkaitan dengan konsep diri yang rendah dan perasaan tak adekuat.
Aktivitas gross motorik merupakan aplikasi dari kemampuan menggerakkan otot-otot dan bagian-bagian tubuhnya, mengendalikan gerakan sesuai maksud dan kondisi tubuh, serta kondisi lingkungan-ruang, seperti lateralisasi dan gravitasi. Treatmen berikut diarahkan untuk memperhalus, mengefektifkan dan meningkatkan perasaan “sadar” orientasi ruang dan tubuhnya sendiri. Sebaiknya program dibuat individual karena anak seperti ini biasanya kurang dapat melakukan kegiatan bersamaan.
Prosedur Remedial
- Suruh anak melakukan aktivitas lokomotor, seperti berjalan maju, mundur, atau ke samping. Bisa juga berjalan menelusuri garis lurus atau berkelok yang sengaja dibuat di lantai. Pada mulanya bentuk garis tebal, kemudian secara bertahap garis itu diperkecil. Gerak berjalan bisa divariasikan dengan berbagai posisi tangan, misalnya berjalan sambil membawa sesuatu, mendorong kursi, memantul-mantulkan bola ke lantai, atau berjalan dengan mata tertuju ke arah lain.
- Suruh anak meniru gerak berjalan binatang, seperti:
- Jalan Gajah: Badan dibungkukkan ke depan seperti orang ruku’, sambil berjalan lengan dijulurkan ke
depan dan digoyangkan ke kanan ke kiri.
- Lompat Kelinci: Letakkan kedua tangan di lantai, lutut ditekuk, lalu hentakkan kaki sambil melompat
ke depan.
- Jalan Kepting: Kedua tangan sebagai capit lalu berjalan maju-mundur dengan pelahan dan cepat.
- Jalan Bebek: Berjalan dengan berjongkok; lutut ditekuk dan tangan berperan sebagai sayap.
- Jalan Cacing: Posisi merangkak, pertama buat gerakan kecil dengan tangan lalu dengan kaki.
- Jalan Bulan (Moon Walk): Anak disuruh meniru gerakan kanguru berjalan atau astronot yang berjalan
di bulan.
3. Tanda Loncatan
Buatlah tanda di lantai sebagai tanda loncatan untuk kaki kanan dan kiri, misalnya warna merah untuk kanan dan biru untuk kiri, atau tulisan “kanan” dan “kiri”. Anak disuruh melompat ke kanan dan ke kiri dengan paduan tanda itu.
4. Kotak Mainan (Box Game)
Letakkan dua buah kotak bekas sepatu, satu di depan satu di belakang. Suruh anak melompat dari kotak belakang ke kotak depan, lalu memindahkan kotak yang seka-rang ada di belakangnya ke depan. Begitu seterusnya. Variasikan gerakan dengan menggunakan kaki secara bergantian saat meloncat, atau dengan tangan secara bergantian saat memidahkan kotak.
5. Berjalan di Tangga
Letakkan sebuah tangga secara membujur di lantai. Suruh anak berjalan di dalam tangga itu tanpa menyentuh anak tanggaya. Variasikan dengan gerakan maju, mundur, dan melompat.
6. Bidadari Salju
Suruh anak telentang di lantai dan menggerakkan tungkai atau lengannya sesuai aba-aba. Mulailah dengan aba-aba gerakan sepasang, misalnya “Angkat kedua kaki tinggi-tinggi”, “Rentagkan kedua tangan lalu raih kepala”. Lanjutkan dengan aba-aba gerakan tunggal, misalnya “Rentangkan tangan kiri”, “angat kaki kanan”. Terakhir, aba-aba untuk gerakan menyilang, misalnya “Gerakan kaki kirimu ke kanan dan kaki kananmu ke kiri”, “Pegang kaki kanan dengan tangan kiri” dan seterusnya
7. Halang Rintang
Buatlah rintangan dari kotak, hulahop, papan luncur, kursi, atau yang lainnya. Suruh anak berjalan dengan melompati, menyusup ke bawah, atau mengitari rintangan itu.
8. Skate Board
Merupakan teknik lain yang baik untuk aktivitas gross motorik tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan skate board di perut, di lutut, atau bisa juga dengan berdiri di atasnya. Skate board sendiri bisa dimainkan di lantai yang rata, landai atau bergelombang.
9. Jumping Jack
Anak dirusuh meloncat, ketika kaki direnggangkan tepukkan tangan di atas kepala. Sebagai variasi, suruh anak meloncat sambil membelokkan atau memutarkan badan ke kanan, ke kiri, ke arah utara, selatan, dan seterusnya.
10. Hopping
Anak disuruh melompat dengan sebelah kaki. Ketika turun dari loncatan, masukkan kaki ke hulahop yang di letakkan di lantai. Pola lompatan dilakukan dengan irama, misalnya pola kiri-kiri-kanan-kanan, atau kiri-kiri-kanan, ataupun kanan-kanan-kiri.
11. Melambung atau Memantul
Anak disuruh melambung atau loncat memantulkan diri di atas trampolin (jaring pegas), kasur pegas, atau matras.
12. Skipping
Aktivitas ini tergolong sulit untuk anak yang memiliki koordidasi gerak rendah. Karena gerakan ini memadukan irama, keseimbangan, dan koordinasi gerak. Jadi, anak perlu bimbingan untuk melakukan skipping.
13. Bermain Hoolahoop
Siapkan hulahoop berbagai ukuran. Masukkan hulahop di lengan, kaki, atau pinggang. Suruh anak menggoyang-goyangkannya, memantul-mantulkan bola di dalam hulahop, atau melompat di deretan hulahop.
14. Bermain Tali
Seuntai tali yang panjang bisa digunakan untuk berbagai latihan. Suruh anak mem-buat silhuet tubuh dengan tali, gunakan untuk mengajarkan body image. Atau suruh anak melakukan petunjuk-petunjuk berikut: “Ikat kursi dengan tali, lilitkan di bagian bawah meja, dan lewati kap lampu. Tali juga dapat digunakan untuk kegiatan bermain loncat-loncatan dengan gerak maju-mundur, atau menelusuri bentangan tali, membuat bentuk atau bidang, membuat huruf atau angka dengan tali, dan seterusnya.
~~ Berlanjut ke Bagian (2)
Posting Komentar
Anda Melangkah dengan pasti, semoga sukses dan bahagia....